PERENCANAAN
USAHA “SARANG
KERIPIK BALAJO (BALADO
LOMBOK IJO)”
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Kewirausahaan
Dosen
Pengampu: Danang Kurniawan,
SE, MM.
Disusun Oleh:
Layyina Mawarda 212412
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
KUDUS
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM /
MBS
TAHUN 2015
I.
Deskripsi Usulan Usaha
A.
Profil
Usaha
1.
Nama
produk : Sarang Keripik Balajo (
Balado Lombok Ijo)
2.
Nama
Pemilik : Layyina Mawarda
3.
Alamat
Usaha : Temulus Rt. 02 Rw. 05,
Mejobo, Kudus
4.
No.
hp : 0858-688-896-17
5.
Twitter : @SarangKeripikBalajo
6.
Fb : Sarang Keripik
Balajo23
B.
Bidang dan Bentuk Usaha
Usaha
keripik ini adalah dalam bidang manufaktur (produksi). Bentuk usaha yang akan
saya dirikan ini adalah dalam bentuk perseorangan.
C.
Latar
Belakang Pendirian
Seiring
perkembangan zaman yang semakin canggih dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang tak terkendali, menyebabkan masyarakat untuk menciptakan suatu
produk baru yang terjangkau dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat
tersebut. Dalam menciptakan suatu inovasi baru yang mudah, murah, sederhana,
dan berkualitas dibutuhkan suatu kreatifitas yang tinggi. Penciptaan inovasi
tersebut oleh kalangan masyarakat telah banyak diterapkan. Hal tersebut
dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengganti sumber daya yang dapat habis
menjadi suatu produk teknologi yang sederhana dan tepat guna. Pemanfaatan
potensi di daerah merupakan salah satu inovasi yang tepat guna.
Dinamakan
“Sarang Keripik” karena saya tidak hanya memproduksi satu jenis keripik saja,
melainkan beberapa, yang diantaranya yaitu Keripik Pisang, Keripik Singkong,
dan Keripik Labu Kuning. Selanjutnya “Balajo” singkatan dari Balado Lombok Ijo,
yang mana saya akan menggunakan cabai hijau sebagai perasa pedas dan pewarna
bumbu dalam campuran keripik tersebut.
Terobosan
baru dalam pemanfaatan labu kuning adalah sebagai keripik yang memiliki nilai
ekonomis dan aman untuk dikonsumsi. Dasar pemikiran inovasi tersebut muncul,
ketika sumber daya yang tak dapat diperbaharui benar-benar habis.
Produk
ini berbeda dengan produk keripik lain yang ada di pasaran. Karena bahan dasar
keripik ini berbeda dengan bahan dasar keripik pada umumnya yang biasanya
dibuat dari umbi–umbian, seperti ubi jalar, singkong, kentang dan sebagainya.
Bahan dasar keripik ini adalah keripik yang dipadukan dengan lombok ijo sebagai
balado. Dilihat dari tampilannya, keripik ini berwarna hijau. Sehingga
mempunyai daya tarik tersendiri yang dapat memikat hati konsumen untuk mencoba
merasakan keripik tersebut. Selain itu kripik yang hanya memiliki rasa
original, dalam Keripik Labu Kuning Balajo (Balado Lombok Ijo) saya
memvariasikan dengan rasa balado yang biasanya berwarna merah dari cabai merah,
tetapi dalam produk ini dibuat dari Lombok hijau yang berbeda dari balado
lainnya, tetapi tidak meninggalkan rasa pedas dalam balado tersebut. Sensasi
warna hijau dari cabai hijau yang dapat dijadikan daya tarik tersendiri bagi
masyarakat untuk membelinya. Sehingga jika produk ini berkembang lebih jauh
dapat diciptakan tingkat rasa pedas dalam kripik tersebut.
II.
Memperkirakan Lingkungan Bisnis
A.
Lingkungan
Ekonomi
Analisis
saya mengenai produk kripik ini akan diminati oleh masyarakat, karena dengan
harga yang terjangkau dan ruang lingkup perekonomian sangat mudah diterima dari
berbagai kalangan, mulai dari kalangan atas maupun kalangan bawah. Baik itu
anak-anak sampai dewasa. Karena rasanya yang enak, renyah dan bergizi tinggi.
B.
Lingkungan
Industri
Usaha
keripik balajo pada saat ini belum begitu banyak orang yang meminati. Sehingga
pesaing dalam bisnis masih tergolong
sedikit.
C.
Lingkungan
Global
Usaha keripik
ini belum mencapai lingkungan bisnis yang global. Karena distribusi dan
pemasarannya masih dalam ruang lingkup daerah lokal saja.
III.
Strategi Pemasaran
1.
Analisis
SWOT
a)
Strength
: Harga mudah dijangkau,
memiliki tampilan yang khas yaitu bumbu balado lombok ijo.
b)
Weakness : Modal yang masih terbatas dan
belum memiliki ijin usaha..
c)
Opportunities
: Sedikit peminat usaha keripik
dengan bumbu balado lombok ijo.
d)
Threats
: Munculnya
pesaing-pesaing baru.
2.
Analisis
4P
(a)
Product : keripik yang renyah, gurih, dan pedas.
Saya beri nama “Sarang Keripik Balajo”
(b)
Price : Rp. 900,00 – Rp. 4.700,00.
(c)
Promotion : selembaran kertas, mulut ke mulut dan social
media (seperti twitter dan facebook).
(d)
Place
: di beberapa warung dan toko di
Kudus.
3.
Analisis
STP
(a)
Segmentasi : Segmentasi pasar untuk produk
Keripik ini ditujukan di berbagai kalangan, mulai dari kalangan atas maupun
kalangan bawah. Baik itu anak-anak, orang dewasa, hingga para manula. Dan
pemasaran di wilayah Kudus. Dan saya berharap dapat memasarkan di luar Kudus.
(b)
Target : Ekspektasi saya dalam
mengembangkan usaha Keripik ini yaitu memberikan produk dengan kualitas baik,
sehingga menarik minat pembeli untuk membeli produk tersebut dan memberikan
kepuasan pada pelanggan atas produk yang diciptakan agar dapat melakukan purcashing
(pembelian secara berulang-ulang). Kemudian target yang saya harapkan yaitu
dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat di berbagai kota di Indonesia.
(c)
Position : Setelah memiliki target
seperti yang tersebut diatas, saya ingin menciptakan citra baik terhadap setiap
barang yang diproduksi, yaitu dengan memberikan kualitas seperti kualitas bahan
baku yang baik, tempat pengolahan yang sterril dan dikemas sedemikian
rupa sehingga dapat menarik minat konsumen, serta dapat menerima pesanan yang
diinginkan pelanggan.
IV.
Rencana Produksi
A.
Bahan
Baku dan Sumber
Bahan baku yang
digunakan antara lain, yaitu labu kuning, singkong dan pisang, cabai hijau,
minyak goreng, garam, daun salam, bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri,
dan air.
B.
Peralatan
atau mesin yang digunakan
Kompor gas,
blender, wajan, susuk, serok, plastik kemasan, pisau dan baskom.
C.
Proses
Produksi
1.
Alat
dan Bahan
1 kg labu
kuning, singkong
1 tandan pisang,
(sesuaikan jumlah konsumsi)
1600 cc air
8 lembar daun
salam
Cabe hijau 2 kg
Bawang merah 20
siung
Bawang putih 30
siung
Minyak goreng
secukupnya
Garam
secukupnya
Ketumbar 4
sendok teh
Merica 4 sendok
teh
12 butir gula
merah
2.
Yang
dihaluskan
2 kg cabe hijau
30 siung bawang
merah
20 siung bawang
putih
4 sendok teh
ketumbar
Garam
secukupnya
Merica
secukupnya
3.
Prosedur
Pembuatan
a.
Kupas
labu kuning, singkong, dan pisang kemudian iris tipis memanjang
b.
Jemur
labu kuning yang sudah diiris selama sehari hingga kering, serta goreng
singkong dan pisang yang sudah diiris tipis.
c.
Tumis
bumbu yang dihaluskan tambah gula merah yang disisir hingga harum
d.
Tumbuk
kasar cabai hijau, kemudian masukkan kedalam bumbu yang ditumis
e.
Masukkan
labu kuning yang telah dijemur serta singkong dan pisang yang telah digoreng.
f.
Aduk
hingga rata dan semua bumbu meresap pada labu kuning, singkong dan pisang.
g.
Tunggu
hingga kering
h.
Siap
dikemas
V.
Rencana SDM
A. Struktur Organisasi
Usaha
Keripik ini akan dijalankan oleh pemilik usaha (owner) dan 8 karyawan.
Dengan rincian kerja sebagai berikut:
1.
Pemilik
usaha (saya) berperan sebagai direktur, manajer sekaligus kasir dan admin
online dalam usaha tersebut. Dimana saya harus mengatur dan mengawasi segala
sesuatu yang terjadi dalam proses pembuatan dan perdagangan keripik tersebut.
2.
Dua
orang karyawan sebagai agen distributor dan pemasaran yang bertugas
mendistribusikan dan memasarkan Keripik tersebut.
3.
Empat
orang karyawan di bagian produksi.
4.
Dua
orang karyawan di bagian packing.
B.
Proses
SDM (rekrutmen, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan)
Dalam
merekrut karyawan, saya menentukan bahwa karyawan yang akan saya pekerjakan
yaitu mempunyai keahlian dalam bidang pembuatan Keripik serta cekatan dalam
melakukan pekerjaan. Setidaknya saya membutuhkan delapan karyawan untuk
mengembangkan produk Keripik saya dengan spesifikasi kerja yang berbeda-beda
sesuai kemampuannya.
VI.
Rencana Keuangan
Untuk lebih
mantap dalam berbisnis Keripik ini, berikut analisis keuangannya;
1.
Modal
Awal
Bahan
1) Labu kuning 10
kg x Rp 8.000,00 =
Rp 80.000,00
2) Singkong 10
kg x Rp 3.000,00 =
Rp
30.000,00
3) Pisang 1
tandan x Rp 90.000,00 =
Rp
90.000,00
4) Cabe hijau
15 kg x Rp 40.000,00 =
Rp 600.000,00
5) Minyak
goreng 20 kg x Rp 15.000,00 =
Rp 300.000,00
6) Garam 2 pack =
Rp 10.000,00
7) Daun salam 1
ikat =
Rp 2.000,00
8) Bawang merah
10 kg x Rp 30.000,00 =
Rp 300.000,00
9) Bawang putih
10 kg x Rp 20.000,00 =
Rp 200.000,00
10) Ketumbar =
Rp 10.000,00
11) Kemiri =
Rp 10,000,00
Total =
Rp 1.632.000,00
Peralatan
1)
Kompor
gas 1 set = Rp 500.000,00
2)
Blender
= Rp 300.000,00
3)
Wajan
3 x Rp 80.000,00 = Rp 240.000,00
4)
Susuk
3 x Rp 15.000,00 = Rp 45.000,00
5)
Serok
3 x Rp 10.000,00 = Rp 30.000,00
6)
Plastik
kemasan 300 bungkus = Rp
100.000,00
7)
Pisau
5 x Rp 10.000,00 = Rp 50.000,00
8)
Baskom
3 x Rp 40.000,00 = Rp
120.000,00
Total =
Rp 1.385.000,00
Lain-
lain = Rp 500.000,00
Total
Modal Awal = Bahan + Peralatan + Lain-lain
= Rp 1.632.000,00 + Rp 1.385.000,00 + Rp 500.000,00
= Rp 3.517.000,00
2.
Biaya Operasional per Bulan
Listrik = Rp 200.000,00
Bahan baku = Rp 2.000.000,00
Gaji 8 karyawan = Rp 4.800.000,00
Total = Rp 7.000.000,00
3.
Pendapatan
Dapat
diasumsikan jumlah Keripik yang disuplay ke 17 warung dan toko di wilayah kota
Kudus yaitu 950 bungkus, @Rp 3.000,00 (perkiraan rata-rata harga Rp 900,00 – Rp
4700,00). Maka;
Pendapatan
per Minggu
= Rp 3.000,00
x 950 = Rp 2.850.000,00
Pendapatan
per Bulan
= Rp 2.850.000,00
x 4 = Rp 11.400.000,00
4.
Laba
Laba
per Bulan = Pendapatan per bulan - Biaya operasional per bulan
= Rp
11.400.000,00 – Rp 7.000.000,00
= Rp
4.400.000,00
Laba Bulan Pertama = Laba per Bulan
- Modal Awal
= Rp 4.400.000,00 – Rp 3.517.000,00
= Rp 883.000,00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar