Senin, 06 Oktober 2014

PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN BISNIS SYARIAH


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Di awal perkembanganya, msyaakat islam adalah masyarakat kecil yang didirikan berdasarkan falsafah yang sederhana, yakni, mengajak (dakwah) manusia untuk beribadah kepada allah, menegakan keadilan, dan memberikan perlakuan yang sama (egaliter) terhadap kaum muslimin dan orang di sekitarnya. Dalam mmbahas perencanaan, seyogyanya dipisahkan antara perencanaan strategis dengan perencanaan kebijakan dan program kerja, dengan alas an, perencanaan strategi dikhususkan untuk mengambarkan acuan umum dan garis-garis besar perencanaan, sedang perencanaan kedua konsen terhadap kebijakan, program, tindakan yang harus diambil untuk merealisasikan tujuan berdasarkan acuan umum yang telah ditentukan dalam perencanaan strategis.
 Secara definitive, stoner dan wankel (1993) memperkenalkan istilah perencanaan strtegis (strategic planning) sebagai proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan kebijakan dan program yang diperlukan untuk mencapai sasaran tertentudalam rangka mencapai tujuan, dan penetapan metode yang dibutuhkan untuk menjamin agar kebijkan dan program strategis itu dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang berkembang.
Perencanaan merupakan aktifitas menajemen yang paling krusial, bahkan ia adalah langkah awal untuk menjalankan menajemen sebuah pekerjaan. Ia sangat berpengaruh terhadap unsur-unsur manejemen lainya, seperti merealisasikan perencanaan dan pengawasan agar bisa mewujudkan tujuan yang direncanakan.
B.     Rumusan masalah
a.       Bagaimana perencanaan bisnis syariah?
b.      Bagaimana pengorganisasian bisnis syariah?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perencanaan Bisnis Syariah
1.      Pengrtian perencanaan
Dalam bidang apapun, termasuk dalam bisnis “perencanaan” merupakan fungsi utama dan pertama dalam aktivitas keseharian. Ada beberapa rumusan pengertian tentang perencanaan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:
a.       Stom dan winkel (1993) dalam ahmad Ibrahim abu sina menyebutkan; perencanaan itu adalah proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan kebijakan dan program, yang diperlukan dalam mencapai sasaran tertentu dalam rangka mencapai tujuan, dan penetapan metode yang dibutuhkanuntuk menjamin agar kebijakan dan program itu dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang berkembang.
b.      Handoko merumuskan, perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya.
c.       Hafidudin dan tanjung merumuskan, perencanaan adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan agar mendapatkan hasil yang optimal.
d.      Daft merumuskan, perencanaan adalah tindakan untuk menentukan tujuna organisasi dan apa yang dibutuhkan untuk mencapainya.
e.       Abdullah merumuskan, perencanaan menempati posisi yang sangat penting dalam manajemen, karena merupakan fungsi pertama dan utama dari aktiitas manajemen, yang sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi manajemen yang lainya, dalam pencapaian tujuan organisasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan:
Perencanaan dalam arti umum adalah proses menentukan tujuan organisasi yang ingin dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan itu dengan mengunakan sumber daya organisasi yang meliputi: pengunaan sumberdaya manusia, keuangan, material, mesin-mesin (peralatan), dan metode (cara) mengunakanya.
Dalam arti ang khusus perencanaan dalam bisnis yaitu mendapatkan keuntungan yang berkelanjuta  dengan mengunkan sumberdaya oragnisai yang meliputi pengunaan sumbe daya manusia, keuangan, material, peralatan, dan metode yang diperlukan, secara efektif dan efisien.

2.      Perencanaan dalam perspektif bisnis syariah
Perencanaan dalam perspektif bisnis syariah adalah kegiatan awal bisnis syariah dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait dengan bisnis yang dijalankan agar mendapatkan hasil yang optimal.
Dalam manajemen pada umumnya maupun manajemen bisnis syariah perencanaan merupakan sunnatullah, sebagaiman dapat di pahami dari makna ayat al-qur’an berikut ini:
“hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada allah dan hendaklah setiap diri memperhartikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertaqwalah kepada Allah, sesunguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-hasyar; 18)
Selain dari makna ayat tersebut juga dapat dipahami dari makna hadhist nabi Muhammad SAW berikut:
“jika engkau ingin mengerjakn sesuatu pekerjaan maka pikirkanlah akibatnya, maka jika perbuat itu bik, ambilah dan jika perbuata itu jelek, mak tinggalkanlah. ” (H.R. ibnu mubarak).
Dari ayat dan hadhist tersbut perencanaan adalah awal untuk memulai pekerjaan yang didasari niat yang baik agar di ridhoi oleh Allah, selain itu dengan membuat perencanaan terlebih dahulu maka pekerjaan dapat menjadi optimal dan mendaptkan keuntungan.

3.      Karakteristik perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan pertama dan utama yang d lam pelaksanaan aktivitas manajemen yang berjalan secara berkesinambungan yang merupaka siklus dari tahun ke tahun berikutnya, dan selalu mengalami penyempurnaan baik perbaikan maupun pembaharuan. Oleh karena itu perencanaan memiliki karakteristik yang khusus, diantaranya yang selalu kita rasakan:
a.       Perencanaan adalah proses yang tidak berakhir bila perencanaan tersebut telah ditetapkan.
b.      Rencana yang telah ditetapkan harus diimplementasikan.
c.       Selam proses implementasi dan pengawasan rencana-rencana tersebut mungkin saja memerlukan revisi, modivikasi dan penyesuaian disana sini untuk menyesuaikan dengan situasi an kondiso yang telah terjdi dilapangan.
d.      Perencanaan kembali (mengkaji ulang perencanaan) dapat menjadi factor penentu keberhasilan.
e.       Perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibelitas agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang baru secepat mungkin.

4.      Posisi perencanaan dalam fungsi-fungsi manajemen
Sebagaiman dijelaskan di awal bahwa perencanaan itu merupakan fungsi utama dan pertama dalam manajemen, maksudnya adalah bagaiman aktivitas fungsi-fungsimanajemen yang lainnya itu sangat bergantung pada fungsi perencanaan yang meresap dan menyinari fungsi-fungsi manajemen yang lainya (pengorganisaian, penyusunan personalia, pengarahan dan pengawasan). Dengan demikian posisi perencanaan sanagat stategis dan menentukan segalanya dalam aktivitas organisasi. Untuk lebih jelasny dapa dilihat digambanr ini:


5.      Tahap-tahap menyususn perencanaan
a.       Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Pada tahap ini perencnaan dimulai dengan menetapkan keputusan tentang apa yang menjadi tujuan organisasi (lembaga bisnis) itu.
b.      Merumuskan kaedaan saat ini. Memahami pengertian keadaan saat ini, bagi organisasi bisnis sangat penting, karena dari situlah kita berangkat untuk mencapai tujuan organisasi bisnis yang sudah dirumuskan dalam tahap pertama, dan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
c.       Mengidentifikasi segala kekuatan, kelemahan dan segala peluan dan ancaman. Dengan memahami segala situasi dan kondisi obyektif ini jita dapat mempersiapkan strategi yang diperlukan memasuki keadaan itu dan berjuang untuk mencapai apa yang menjadi tujuan organisasi bisnis, yaitu mendapatka keuntungan yang berkelanjutan.
d.      Menggembangkan rencana atau serangkaian kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi bisnis yang sudah ditetapkan pada tahap pertama. Termasuk disini mempersiapkan, membuat dan melakukan penilaian sebagai alternative, dan memilih alternative kegiatan yang terbaik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan organisasi bisnis.
Untuk mempermudah memahami tahap-tahap dalam penyusunan perencanaan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:
tujuan
 
Tahap 4 memgembangkan serangkaiaan kegiatan
 
Tahap 3 identifikasi keputusan dan hambatan
 
Tahap 2 merumuskan keadaan sekarang
 
Tahap 1 menetapkan tujuan
 
             
 





B.     Pengorganisasian bisnis syariah
Pengorganisasian (organizing) merupakan fungsi manajemen yang menggabungkan sumber daya manusia dan bahan melalui struktur formal dari tugas dan kewenangan. Hasil dari proses pengorganisasian adalah organisasi (organization) adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Boone & kurtz menggambarkan langkah-langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu sebagai berikut:
1.      Menentukan aktivitas kerja khusus yang diperlukan untuk mengimplementasikan rencana dan mencapai tujuan.
2.      Mengelompokkan aktivitas kerja ke dalam pola logis atau stuktur.
3.      Menyerahkan aktivitas ke posisi dan orang yang spesifik serta mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.
4.      Mengoordinasikan aktivitas dari kelompok dan individu yang berbeda.
5.      Mengevaluasi hasil dari proses pengorganisasian.
Ajaran islam adalah ajaran yang mendorong umatnya untuk melakukan segala sesuatu secara terorganisasi dengan rapi. Hal ini dinyatakan dalam surat As-Saff: ucapan Ali bin Abi Thalib yang sangat terkenal, yaitu; “hak dan kebenaran yang tidak terorganisasi dengan  rapi, bisa dikalahkan oleh kebatilan yang lebih terorganisasi dengan rapi”.
Berdasarkan perkataan Ali tresebut, dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian sangatlah urgen, bahkan kebatilan dapat mengalahkan suatu kebenaran yang tidak terorganisasi.
Organisasi dalam pandangan islam bukan semata- mata wadah, melainkan lebih sebuah pekerjaan yang harus dilakukan secara rapi. Organisasi lebih menekankan pengaturan mekanisme kerja. Dalam sebuah organisasi, tentu ada pemimpin dan bawahan.
Setiap organisasi bisnis (besar ataupun kecil), baik yang memproduksi barang maupun jasa, akan melakukan fungsi dan aktivitas yang sama. Ada enam pokok aktivitas yang digarap oleh sebuah entitas atau jasa;
1.      Menciptakan atau memproduk suatu barang atau jasa;
2.      Memasarkan produk kepada konsumen;
3.      Membuat dan mempertanggungjawabkan transaksi keuangan;
4.      Merekrut, memperkerjakan, melatih, dan mengevaluasi karyawan;
5.      Memperoleh dan mengelola dana;
6.      Memproses informasi.
Di samping itu, organisasi bisnis juga menjalankan fungsi – fungsi manajemen yang relatif sama, seperti:
1.      Merencanakan tujuan bisnis, apa yang ingin dicapai;
2.      Mengorganisasi sumber daya yang dimilikinya;
3.      Mempekerjakan orang untuk mengoprasikan bisnis;
4.      Membimbing para karyawan untuk menjalankan bisnis;
5.      Memantau kemajuan yang dihadapi.
Manajemen dalam organisasi bisnis dimaksudkan sebagai suatu proses (aktivitas) penentuan dan pencapaian tujuan bisnis melalui pelaksanaan empat fungsi dasar: planning, organizing, actuating, dan controlling dalam menggunakan sumber daya organisasi. Karena itu, aplikasi manajemen organisasi hakikatnya adalah juga amal perbuatan SDM organisasi bisnis yang bersangkutan.
Dengan demikian, keberadaan manajemen organisasi dipandang pula sebagai suatu sarana untuk memudahkan implementasi islam dalam kegiatan bisnis tersebut. Implementasi nilai-nilai islam berwujud pada difungsikannya islam sebagai kaidah berpikir dan kaidah amal dalam seluruh kegiatan bisnis. Nilai-nilai islam inilah sesungguhnya nilai utama organisasi yang menjadi payung strategis hingga taktis dari seluruh aktivitas perusahaan.
Agar suatu organisasi bisnis dapat berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan sejumlah prinsip sebagai pedoman pelaksanaan. Terdapat tujuh prinsip organisasi yang dinilai penting (hardjito, 1995; kadarman, et.al. 1996), yakni sebagai berikut:
1.      Perumusan tujuan, organisasi haruslah memiliki tujuan yang jelas. Kejelasan tujuan yang terlahir dari visi dan misi yang gamblang serta berada dalam kendali nilai utama dalam organisasi akan menjadi pedoman yang mantap bagi anggota, terutama dalam menentukan langkah-langkah rasional yang harus ditempuh.
2.      Kesatuan arah, dalam setiap struktur organisasi pasti terdapat pemimpin/atasan dan anggota/bawahan. Setiap bawahan hanya akan memiliki satu atasan. Bawahan hanya menerima perintah dari dan bertanggung jawab kepada atasan nya. Kesatuan arah yang berpangkal dari kesatuan visi organisasi akan membawa seluruh SDM organisasi kepada kesatuan langkah guna mewujudkan tujuan organisasi.
3.      Pembagian kerja, langkah-langkah konkret yang telah ditetapkan guna mencapai tujuan organisasi perlu dibagi dalam beberapa kelompok aktivitas, sehingga setiap bagian atau unit kerja mengetahui secara jelas wewenang dan tanggung jawab yang diembannya. Melalui penempatan SDM yang sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing, akan mendorong tercapainya efisiensi kerja.

4.      Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, pendelegasian wewenang adalah prinsip berikutnya yang harus dilakukan setelah pembagian kerja. Hal ini, dimaksudkan agar setiap bagian dapat menjalankan semua kewenangan dan tanggung jawabnya. Tentu saja, dalam pelaksanaan pendelegasian ini perlu memperhatikan aspek keseimbangan antara kewenangan dan tanggung jawab pekerjaan agar tercipta mekanisme kerja yang sehat. Pada gilirannya, pendelegasian wewenang yang baik juga akan memotivasi bawahan untuk lebih percaya diri, bekerja lebih baik, kreatif, dan bertanggung jawab.
5.      Koordinasi, pelaksanaan wewenang setiap bagian tentu akan berkait dan memengaruhu bagian yang lain. Karena itu, diperlukan koordinasi antar bagian. Prinsip ini menjadi penting mengingat dalam prakteknya, kerap ditemukan kasus dimana suatu bagian tanpa sadar menjadi lebih mementingkan bagiannya sendiri
6.      Tingkat pengawasan, guna memudahkan pengawasan, penyusunan struktur organisasi harus dilakukan dengan memperhatikan tingkat-tingkat pengawasan secara struktural .
7.      Rentang manajemen, efektivitas dan efisiensi pengendalian bawahan dipengaruhi oleh rentang manajemen (rentang kendali), yakni berapa bawahan langsung yang dapat diawasi secara efektif dan efisien yang jumlahnya bergantung pada kondisi yang dihadapi. Disamping itu juga, terdapat rantai komando, yaitu level hierarki pembuatan keputusan.ada sejumlah pendapat berkaitan dengan span of control atau kemampuan seorang pemempin untuk mengawasi bawahannya secara efektif. Hardjito berpendapat hanya sampai 5-10 orang bawahan, sedangkan handoko (1994) menyatakan hingga 3-8 orang bawahan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perencanaan dalam arti umum adalah proses menentukan tujuan organisasi yang ingin dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan itu dengan mengunakan sumber daya organisasi yang meliputi: pengunaan sumberdaya manusia, keuangan, material, mesin-mesin (peralatan), dan metode (cara) mengunakanya.
Dalam arti ang khusus perencanaan dalam bisnis yaitu mendapatkan keuntungan yang berkelanjuta  dengan mengunkan sumberdaya oragnisai yang meliputi pengunaan sumbe daya manusia, keuangan, material, peralatan, dan metode yang diperlukan, secara efektif dan efisien.
Perencanaan memiliki karakteristik yang khusus
a.       Perencanaan adalah proses yang tidak berakhir bila perencanaan tersebut telah ditetapkan.
b.      Rencana yang telah ditetapkan harus diimplementasikan.
c.       Selam proses implementasi dan pengawasan rencana-rencana tersebut mungkin saja memerlukan revisi, modivikasi dan penyesuaian disana sini untuk menyesuaikan dengan situasi an kondiso yang telah terjdi dilapangan.
d.      Perencanaan kembali (mengkaji ulang perencanaan) dapat menjadi factor penentu keberhasilan.
e.       Perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibelitas agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang baru secepat mungkin.









Pengorganisasian (organizing) merupakan fungsi manajemen yang menggabungkan sumber daya manusia dan bahan melalui struktur formal dari tugas dan kewenangan.
Terdapat tujuh prinsip organisasi yang dinilai penting
1.      Perumusan tujuan,
2.      Kesatuan arah
3.      Pembagian kerja
4.      Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
5.      Koordinasi
6.      Tingkat pengawasan
7.      Rentang manajemen



DAFTAR PUSTAKA
M. ma’ruf Abdullah, manajemen bisnis syariah, aswaja pressindo, jl. Plosokuning V no. 73 minomartani, ngaglik, sleman Yogyakarta, hal. 117-118.
Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hal., 75-76..
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, Gema Insani Press, Jakarta, 2002, hal., 118-119