Kamis, 12 Juni 2014

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM BISNIS


PEMBAHASAN

A.    Definisi Kepemimpinan Transformasional
Dalam tafsiran Islam Transformatif , kemodernan sebenarnya identik dengan barat. Dan Barat sendiri identik dengan kapitalisme. Sementara kapitalisme adalah orang tua dan menjadi ideology dari imperialism, yang dalam dunia dewasa ini (secara langsung atau tidak, dalam bentuk kekerasan atau damai) telah mendominasi dan membuat Dunia Islam menjadi miskin dan terbelakang. Membebaskan masyarakat muslim yang miskin dan terlakang dari belenggu dominasi structural inilah, yang menjadi agenda kalangan Islam Transformatif.
Menurut Ordway Teod dalam bukunya ”The Art Of Leadership” menyebutkan bahwa Kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi orang-orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain ke arah tercapainya suatu tujuan tertentu
Young mendefinisikan bahwa kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu, berdasarkan akseptasi atau penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
      Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi bawahan atau kelompok untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Bass mengemukakan pendapat bahwa kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu. Dengan penerapan kepemimpinan transformasional bawahan akan merasa dipercaya, dihargai, loyal dan respek kepada pimpinannya. Pada akhirnya bawahan akan termotivasi untuk melakukan lebih dari yang diharapkan.
Selain itu, O’Leary juga mengemukakan pendapatnya bahwa kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang digunakan oleh seseorang manajer bila ia ingin suatu kelompok melebarkan batas dan memiliki kinerja melampaui status quo atau mencapai serangkaian sasaran organisasi yang sepenuhnya baru. Kepemimpinan transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik dari apa yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional mencakup upaya perubahan terhadap bawahan untuk berbuat lebih positif atau lebih baik dari apa yang biasa dikerjakan yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja.

B.     Pentingnya Kepemimpinan Transformasional dalam Bisnis 
Kepemimpinan sebagai sebuah seni mengkoordinasi dan memotivasi individu-individu dan kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan dengan mengacu pada perilaku tugas yang harus ada di dalam seorang pemimpin, yakni yang terkait sejauh mana pemimpin mengarahkan karyawannya dengan memberitahukan pada mereka mengenai apa, kapan, dimana, dan bagaiman suatu tugas harus dilaksanakan.
Sebagai seorang pemimpin Islam, kepribadian merupakan hal yang sangat penting, karena esensi / muatan inti kepemimpinan diantaranya adalah kepribadian seseorang pemimpin yang memiliki kepribadian akan tercermin di dalam sikap dan perilakunya dalam melaksanakan kepemimpinannya terhadap karyawan.
Pemimpin yang berada dalam ridla Allah SWT, yaitu para pemimpin yang memenuhi criteria-kriteria sebagai berikut:
1.      Mencintai kebenaran dan hanya takut pada Allah SWT.
2.      Dapat dipercaya, bersedia dan mampu mempercayai org lain.
3.      Memiliki kemampuan dalam bidangnya dan berpandangan luas didasari kecerdasan (intelegensi) yang memadai.
4.      Senang bergaul, ramah tamah, suka menolong dan  member petunjuk serta terbuka pada kritik orang lain.
5.      Memiliki semangat untuk maju, semangat pengandian dan kesetiakawanan, serta kreatif dan penuh inisiatif.
6.      Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dan konsekuen, berdisiplin serta bijaksana.
7.      Aktif memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
Pemimpin mempuyai tanggung jawab menciptakan kondisi-kondisi dan perangsang-perangsang yang memotivasi anggota mencapai tujuan yang ditentukan. Motivasi atau dorongan dapat berdampak pada perilaku positif yaitu memberikan semangat kerja ataupun berdampak negatif yaitu tekanan. Gaya kepemimpinan seseorang sangat berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam mempengaruhi individu atau kelompok, agar perilaku bawahan sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan permintaan organisasi. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mengakui kekuatan-kekuatan penting yang terkandung dalam kepemimpinan suatu kelompok dan fleksibel dalam pendekatan yang mereka gunakan untuk melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan tersebut yang dapat menyebabkan timbulnya motivasi yang dapat meningkatkan kinerja bawahannya.
Kepemimpinan transformasional mencakup tiga faktor yaitu:
a.       Charismatic leadership: pemimpin yang menghormati dan menginspirasi bawahan.
b.      Individualized consideration: pemimpin yang memperhatikan dan mendukung bawahan.
c.       Intellectual stimulation: pemimpin yang  memungkinkan bawahan untuk meningkatkan dan menyegarkan pemahaman dan kreativitas mereka.
Adapun tugas-tugas seorang pemimpin untuk memajukan perusahaannya untuk mencapai tujuan, diantaranya yaitu:
Pertama, seorang pemimpin bertugas mengadakan perencanaan hanya dapat membuat rencana tersebut dengan efektif kalau tujuan dari organisasi secara keseluruhan sudah diketahui atau ditentukan terlebih dahulu. Dengan demikian, tujuan itu merupakan dasar pembuatan suatu rencana.
Demikian juga dalam pelaksanaan tugas yang kedua, yaitu organizing, yakni penyusutan faktor-faktor produksi sedemikian rupa atau penentuan pembagian pekerjaan dalam perusahaan yang bersangkutan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga langkah-langkah tersebut benar-benar dapat merealisasi apa yang menjadi tujuan perusahaan. Dengan kata lain, aktivitas-aktivitas dari masing-masing bagian sudah dirinci secara bersama dan sasaran yang dituju benar-benar merupakan langkah-langkah menuju tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Lebih nyata lagi dalam tugaas pimpinan yang ketiga, yakni staffing. Pemilihan dan penetapan tugas-tugas dalam perusahaan haruslah sedemikian rupa sehingga petugas dapat melakukan tugasnya sebaimana yang sudah ditentukan dalam fungsi organizing. Dengan kata lain, petugas-petugas dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari dibimbing atau dipimpin oleh tujuan perusahaan yang bersangkutan atau lebih tegas agi, petugas-petugas tersebut dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya adalah untuk tujuan perusahaan.
Seterusnya, perintah-perintah yang diberikan oleh atasan atau pimpinan kepada bawahannya, tugas directing haruslah tugas-tugas yang sedikit banyaknya terarah kepada apa yang menjadi objek perusahaan. Jadi, tujuan perusahaan merupakan alat atau standar bagi mereka yang mengawasi pelaksanaan tugas-tugas dari bawahan.


BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Dari pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi bawahan atau kelompok untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Sedangkan kepemimpinan transformasional mencakup upaya perubahan terhadap bawahan untuk berbuat lebih positif atau lebih baik dari apa yang biasa dikerjakan yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja.
Selanjutnya, Pemimpin mempuyai tanggung jawab menciptakan kondisi-kondisi dan perangsang-perangsang yang memotivasi anggota mencapai tujuan yang ditentukan. Motivasi atau dorongan dapat berdampak pada perilaku positif yaitu memberikan semangat kerja ataupun berdampak negatif yaitu tekanan. Sehingga pemimpin transformasional berperan penting untuk menghasilkan suatu hasil yang baik dengan berprilaku sebagai seorang yang dapat menstimulasi intelektual bawahannya, konsiderasi individul, memberikan motivasi yang menjadi inspirasi dan pengaruh idelaisme yang kuat dalam berbisnis syariah.


DAFTAR PUSTAKA

Bambang Darmadi, Kepemimpinan, Manajemen, dan Bisnis, Amara Book, Yogjakarta, 2005
Budhy Munawar Rachman, Islam Pluralis, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004
 Hadri Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, Gadjah Mada University Press, Yogjakarta, 1993
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Rajawali, Jakarta, 1983
Manullang, Dasar-dasar Manajemen, Gadjah Mada University Press,Yogjakarta, 2002