Rabu, 07 Mei 2014

APORAN HASIL DIAGNOSIS INDUSTRI KECIL MENENGAH “JENANG MATAHARI” DI DESA TEMULUS KABUPATEN KUDUS



LAPORAN HASIL DIAGNOSIS INDUSTRI KECIL MENENGAH “JENANG MATAHARI” DI DESA TEMULUS KABUPATEN KUDUS

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terwujudnya Laporan Hasil Diagnosis pada Home Industri JENANG MATAHARI. Semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat terhadap Stakeholder IKM di Kabupaten Kudus dan terhadap Home Industri  JENANG MATAHARI sendiri.
             Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan perusahaan yang lebih banyak jumlahnya di negara kita Indonesia khususnya Kabupaten Kudus yang kita inginkan untuk lebih maju ini. Seiring perkembangan jumlah IKM yang cukup pesat di Kabupaten Kudus, diharapkan pula lebih banyak uluran material / non material dari pemerintah untuk memajukan IKM di Kabupate Kudus.
             Kebanyakan IKM dewasa ini banyak memprihatinkan karena kemampuan menerapkan manajemen perusahaaan yang belum begitu baik terhadap bidang-bidang manajemen perusahaan, dalam hal ini mereka belum begitu mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Salah satu faktor juga mengapa demikian karena tingkat pendidikan para pengusaha IKM rendah.
             Dengan kondisi demikian, mau tidak mau pengusaha IKM khususnya pengusaha Home Industri JENANG MATAHARI harus terus meningkatkan pendidikan dan memperbanyak pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan pendalaman profesi sebagai pengusaha. Di samping itu mereka tetap membutuhkan partisipasi dan perhatian dari aparatur pemerintah guna meningkatkan manajemen perusahaan mereka, produksi pemasaran, keuangan, hingga meningkatkan daya saing produk IKM mereka.
             Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan penulisan Laporan Hasil Diagnosis pada Home Industri JENANG MATAHARI masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap dinantikan demi kesempurnaan penulisan laporan ini.

                                                                                                           Kudus, 20 Maret 2014


                                                                                                            Penulis 







BAB I  
PENDAHULUAN
 1.A. Latar Belakang

            Keberhasilan bidang industri akan berdampak luas antara lain terhadap perluasan kesempatan kerja dan perusahaan, pendapatan devisa, peningkatan nilai produksi, peningkatan daya saing industri,kulitas SDM serta penguasaan teknologi.
        Mengingat perindustrian sebagai motor penggerak yang efisien dalam mewujudkan pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, kemajuan dan kemandirian bangsa, maka industri harus mengembangkan misi sebagai penggerak utama dan ujung tombak pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan senantiasa mengamankan neraca perdagangan dan mengendalikan inflasi di dalam era perdagangan yang semakin bebas.
          Seiring dengan itu maka strategi pembagunan industri adalah meningkatkan efisiensi, produktivitas dan peran serta masyarakat yang didorong oleh terwujudnya koordinasi,integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi secara sinergi dalam memanfaatkan sumber daya. Di bidang industri kebijakan pembangunan industri difokuskan untuk mengembangkan industri yang efisien dengan wawasan ke depan dengan kualitas produknya yang semakin baik sehingga dapat bersaing, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor dengan nilai tambah yang tinggi, Kualitas produksi dalam negeri yang baik akan menimbulkan rasa cinta masyarakat konsumen kepada produk dalam negeri, berdampak pada perluasan pasar yang dapat meningkatkan efisiensi industri nasional dan sekaligus  menekan laju pertumbuhan impor sebagai dampak dari perdagangan bebas.
             Berdasarkan uraian tersebut di atas untuk mengurangi kesenjangan kemampuan antar pelaku ekonomi dengan pelaku industri, dilakukan kegiatan untuk meningkatkan peran industri kecil melalui peningkatan kemampuan mengelola usaha dan wawasan kewiraswastaan yaitu dengan melakukan atau melaksanakan diagnosis pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada. Hasil diagnosis IKM tersebut akan dituliskan dalam bentuk laporan. Laporan ini dapat menjadi panduan (penuntun) bagi pihak pemerintah terutama pihak pengusaha  IKM tersebut. Maksudnya dengan adanya laporan ini pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk memajukan IKM tersebut. Dengan laporan ini juga pengusaha dapat mengetahui  kekurangan dan kelemahan yang ada pada perusahaannya sehingga si pengusaha dapat mengambil keputusan untuk melaksanakan tindak lanjut dari permasalahan yang ada. Dengan adanya hal tersebut diharapkan adanya kemajuan dan peningkatan pada IKM tersebut.
  



1.B. Maksud dan Tujuan

            Maksud pelaksanaan diagnosis ini untuk memenuhi tugas Manajemen Keuangan.         Tujuan pelaksanaan diagnosis ini adalah untuk mengetahui perkembangan Home Industri JENANG MATAHARI, sehingga gambaran perkembangan perusahaan tersebut bisa didapatkan lebih jelas, dan jawaban-jawaban permasalahan terhadap perkembangan Home Industri JENANG bisa disampaikan kepada pengusaha itu sendiri.

1.C. Ruang Lingkup

            Ruang lingkup diagnosis Home Industri JENANG MATAHRI adalah diagnosis terhadap Analisa SWOT, Analisa Proses Produksi, Tata Letak, Pengangkutan dan Lapangan Kerja, Kualitas Produksi, Kontrol Material dan pembelian.


























BAB II
 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.A. Profil Home Industri JENANG MATAHARI
Ø  Nama IKM                  : JENANG MATAHARI
Ø  Nama Pemilik              : A. Imam Sutiyo
Ø  Alamat Rumah            : Desa Temulus 7/1, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus
Ø  Tempat Usaha             : Desa Temulus 7/1, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus
Ø  Didirikan                     : Tahun 1992
Ø  Modal awal usaha       : Rp.± 4.000.000,- ( modal sendiri )
Ø Pelanggan                    : warga Desa Temulus dan sekitarnya dan di Kabupaten Kudus
Ø  Jumlah karyawan        : 8 Orang
Ø  Waktu kerja                : Senin – Sabtu, 08.00 WIB – 16.00 WIB

2.B. Riwayat Perusahaan
           
 Jenang Matahari di desa Temulus adalah makanan khas Indonesia diproduksi oleh PJ. Matahari Kudus Jawa Tengah - Indonesia. Perusahaan yang memproduksi jenang dengan merk Matahari ini, telah memiliki pengalaman yang luar biasa dalam menciptakan citarasa jenang tradisional berkualitas tinggi, diolah dengan bahan-bahan alami pilihan dan inovasi rasa bervariasi, menjadikan jenang ini pilihan tepat untuk oleh - oleh atau bingkisan. Tersedia dengan pilihan rasa yang menggugah selera, diantaranya adalah Jenang kombinasi coklat, susu, kacang tanah, kacang hijau, ketan hitam dan kelapa muda. Disamping itu, tersedia juga dodol tape sirsak, dodol melon, strawberry dan madu mongso.
Kudus merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang mempunyai berbagai macam industri di dalamnya. Selain industri rokok yang sudah terkenal pada skala internasional, kota Kudus juga tersohor dengan usaha kuliner, diantaranya soto kudus dan jenang kudus. Sampai tahun ini diperkirakan ada sekitar 40 pabrik usaha jenang yang terdapat di kota Kudus, 85% nya merupakan usaha mikro yang berskala kecil dan 15%-nya merupakan skala menengah dan besar.
Pabrik Jenang matahari merupakan salah satu pabrik jenang berskala menengah yang dimiliki oleh bapak A. Imam Sutiyo, yang terletak di desa Temulus 7/1, kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Pak Sutiyo mulai merintis usaha tersebut pada tahun 1992. Pada awalnya beliau bekerjasama dengan kakaknya, Ny. Saripah untuk mendirikan PJ Matahari dengan modal awal yang diperoleh dari bank BRI.  Namun, sekarang Ny. Saripah mendirikan pabrik jenang sendiri dengan nama PJ Garuda. Setelah bekerja sama dengan kakaknya, kemudian bapak Imam Sutiyo mendirikan usaha industri jenang kudus PJ. Matahari, didirikannya dengan alasan sebagai usaha matapencahariaan yang diharapkan dapat memberi pendapatan bagi keluarga sehari-hari. Selain itu juga bahan baku dari pembuatan jenang kudus itu sendiri yaitu tepung beras ketan, kelapa, dan gula mudah didapat di Kabupaten Kudus dengan harga terjangkau.
Pada zaman dahulu jenang kudus adalah salah satu jenis makanan yang disukai banyak orang dan dijadikan makanan tradisi adat kudus, yaitu disetiap acara pernikahan disyaratkan harus ada jenang kudus sebagai simbol adat istiadat setempat. Dalam istilahnya adalah, acara pernikahan tanpa jenang bagaikan sayur tanpa garam.
Dahulunya, Pak Sutiyo bekerja sebagai karyawan di salah satu pabrik jenang yang terkenal di kota Kudus yaitu Pabrik Jenang 33. Akan tetapi, setelah menikah, beliau memutuskan untuk keluar dari pabrik tersebut dan mendirikan usaha sendiri, yang telah mendapat ijin dari atasannya. Berbekal dari keterampilannya selama menjadi karyawan di pabrik jenang 33, sekarang Pak Sutiyo telah menjadi pengusaha yang sukses.


2.C. Kebijakan Perusahaan

Ø  VISI
                        Memperbanyak Produk untuk Pemasaran
Ø  MISI
Ø  Memperluas tempat usaha
Ø  Memperluas pasar
Ø  Memperbaiki mutu produk dan mutu manajemen
Ø  Memperbanyak tenaga kerja
Ø  Meningkatkan jumlah produksi







2.D. Analysa SWOT

            1.Item Investigasi dan Hasil Survey

No
Item Investigasi
Hasil Survey
1
Kekuatan

Mesin merupakan milik sendiri, yaitu mesin pengepres

Memiliki Merk Produksi (merk sudah izin)

Modal awal usaha modal sendiri

Memiliki karyawan yang profesional (terlatih) di bidangnya
2
Kelemahan

Tata letak usaha kurang rapi sehingga berpengaruh pada proses produksi

Tidak ada promosi lewat media-media pemberitaan

Tidak tahan lama
3
Peluang

Semakin banyaknya order

Mampu bersaing dengan pengusaha-pengusaha lain

Daerah pemasaran yang cukup luas (seluruh Kabupaten Kudus)
5
Ancaman

Pesaing yang terus bertambah dengan mutu produk pesaing yang tak kalah bagus

Perdagangan bebas tahun 2014

2. Rekomendasi dan Tindak Lanjut

No
URAIAN
Tindak Lanjut

1

Kelemahan

Sebaiknya tata letak produksi diatur sedemikian rupa supaya memperlancar kelangsungan bekerja

Dalam meningkatkan dan mempercepat pemasaran produknya, pengusaha sebaiknya mempromosikan produknya lewat media

2

Ancaman

Pengusaha belum menyadari pentingnya pelatihan untuk mewujudkan kualitas produk yang lebih dari kualitas pesaing sehingga pelanggan dapat bertahan bahkan bertambah

Pengusaha belum menyadari  ancaman perdagangan bebas sehingga pengusaha belum berpikir akan mewujudkan kelebihan produknya dibanding produk pesaing

  

BAB III
 MASALAH DAN PEMECAHANNYA

3.A. Analysa Proses Produksi
            1.Item Investigasi dan Hasil Survey

NO
Item Investigasi
Hasil Survey
1
BAHAN BAKU
a.Sumber
Tepung beras ketan, gula, kelapa, air
b.Angkutan
Mobil box
c.Penyimpanan
Tempat usaha/gudang
d.Sortasi
Setelah bahan baku tiba di perusahaan
e.Sistem pembelian
Pembelian bahan baku yaitu dengam pemesanan (order)
f.Sistem Pengendalian
Bahan baku yang sudah datang disusun pada tempat usaha
g.Pengadaan bahan baku
Bahan baku selalu ada sebelum produksi berhenti
2
PROSES PENGOLAHAN
a.Alur pengangkutan bahan baku
Tidak ada pengangkutan ,karena bahan baku disimpan pada tempat usaha
b.Tahapan Proses
--------- ( tidak sedang berproduksi )
c.Pengangkutan barang jadi ke gudang
Barang jadi disimpan pada tempat usaha menunggu konsumen mengambilnya
d.Bahan tambahan
Margarine, wijen, vanili, aroma rasa (essence), kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, ketan hitam, dan lain-lain
3
PRODUKSI AKHIR
a.Tempat penyimpanan
Pada tempat usaha / gudang
b.Pengangkutan
Mobil box
c.Merek
Ada

2. Rekomendasi dan Tindak Lanjut

NO
URAIAN
TINDAK LANJUT
1
Sertifikat Mutu
Sebaiknya perusahaan mengejar mutu produk dan mutu perusahaan (ISO) untuk memperkuat perhatian pemerintah

  
3.B. Tata Letak Pengangkutan dan Lapangan Kerja
            1.Item Investigasi dan Hasil Survey

NO
Item Investigasi
Hasil Survey
1
LINGKUNGAN KERJA
a.Luas tempat kerja
Ruang produksi 4x4 meter, ruang packing 4x4 meter
b.Sarana dan Prasarana
Mobil box
2
KONTROL PENGANGKUTAN
a.Manual
Semua pengangkutan di ruang produksi
b.Pakai Alat
Ada pengangkutan yang mengunakan alat pengangkutan.

            2. Rekomendasi dan Tindak Lanjut

NO
URAIAN
TINDAK LANJUT
1
Sarana dan Prasarana
Disamping menyediakanmobil box, lingkungan kerja sebaiknya menyediakan tempat makan atau istirahat,dan tempat keagamaan bagi karyawan

3.C. Kualitas Produksi
            1.Item Investigasi dan Hasil Survey

NO
Item Investigasi
Hasil Survey
1
PRODUK CACAT
a.Salah mendesain
2 %
c.Tidak memenuhi standard (kerugian)
0 %
2
PROSES PRODUKSI
a.Efisiensi tenaga kerja
8 orang tenaga kerja

1 Shift
  
3.D. Kontrol Material Dan Pembelian
            1.Item Investigasi dan Hasil Survey

NO
Item Investigasi
Hasil Survey
1
KONTROL MATERIAL
a.Prosedur seleksi supplier
Kepercayaan, dan profesionalitas
2
PEMBELIAN BAHAN BAKU
a.Prosedur seleksi supplier
Kepercayaan, harga, ukuran













BAB IV
 PENUTUP

                        Demikianlah laporan diagnosis pada Home Industri JENANG MATAHARI. Semoga Laporan Diagnosis ini bermanfaat bagi yang membacanya terutama bagi pihak pengusaha dan pihak pemerintah guna peningkatan kualitas Industri Kecil dan Menengah (IKM) di kabupaten Kudus. Mohon maaf jika isi laporan diagnosis ini masih jauh dari harapan, namun penulis tetap terbuka hati menerima masukan terhadap penyempurnaan laporan diagnosis ini. Sekian dan terima kasih.
                 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar