PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan Transformasional
Dalam
tafsiran Islam Transformatif , kemodernan sebenarnya identik dengan
barat. Dan Barat sendiri identik dengan kapitalisme. Sementara kapitalisme
adalah orang tua dan menjadi ideology dari imperialism, yang dalam dunia dewasa
ini (secara langsung atau tidak, dalam bentuk kekerasan atau damai) telah
mendominasi dan membuat Dunia Islam menjadi miskin dan terbelakang. Membebaskan
masyarakat muslim yang miskin dan terlakang dari belenggu dominasi structural
inilah, yang menjadi agenda kalangan Islam Transformatif.
Menurut
Ordway Teod dalam bukunya ”The Art Of Leadership” menyebutkan bahwa Kepemimpinan
merupakan kegiatan mempengaruhi orang-orang bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang mereka inginkan. Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja, asalkan seseorang
menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain ke arah tercapainya
suatu tujuan tertentu
Young
mendefinisikan bahwa kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas
kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat
sesuatu, berdasarkan akseptasi atau penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi bawahan atau kelompok untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi bawahan atau kelompok untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Bass
mengemukakan pendapat bahwa kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu. Dengan
penerapan kepemimpinan transformasional bawahan akan merasa dipercaya,
dihargai, loyal dan respek kepada pimpinannya. Pada akhirnya bawahan akan
termotivasi untuk melakukan lebih dari yang diharapkan.
Selain
itu, O’Leary juga mengemukakan pendapatnya bahwa kepemimpinan transformasional adalah
gaya kepemimpinan yang digunakan oleh seseorang manajer bila ia ingin suatu
kelompok melebarkan batas dan memiliki kinerja melampaui status quo atau
mencapai serangkaian sasaran organisasi yang sepenuhnya baru. Kepemimpinan
transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik
dari apa yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan
atau keyakinan diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja.
Berdasarkan
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional
mencakup upaya perubahan terhadap bawahan untuk berbuat lebih positif atau
lebih baik dari apa yang biasa dikerjakan yang berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja.
B. Pentingnya Kepemimpinan Transformasional dalam Bisnis
Kepemimpinan sebagai
sebuah seni mengkoordinasi dan memotivasi individu-individu dan kelompok untuk
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan dengan mengacu pada perilaku tugas yang
harus ada di dalam seorang pemimpin, yakni yang terkait sejauh mana pemimpin mengarahkan
karyawannya dengan memberitahukan pada mereka mengenai apa, kapan, dimana, dan
bagaiman suatu tugas harus dilaksanakan.
Sebagai seorang
pemimpin Islam, kepribadian merupakan hal yang sangat penting, karena esensi /
muatan inti kepemimpinan diantaranya adalah kepribadian seseorang pemimpin yang
memiliki kepribadian akan tercermin di dalam sikap dan perilakunya dalam
melaksanakan kepemimpinannya terhadap karyawan.
Pemimpin yang berada dalam ridla Allah SWT, yaitu para
pemimpin yang memenuhi criteria-kriteria sebagai berikut:
1. Mencintai kebenaran dan hanya takut pada Allah SWT.
2. Dapat dipercaya, bersedia dan mampu mempercayai org
lain.
3. Memiliki kemampuan dalam bidangnya dan berpandangan
luas didasari kecerdasan (intelegensi) yang memadai.
4. Senang bergaul, ramah tamah, suka menolong dan member petunjuk serta terbuka pada kritik
orang lain.
5. Memiliki semangat untuk maju, semangat pengandian dan
kesetiakawanan, serta kreatif dan penuh inisiatif.
6. Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dan
konsekuen, berdisiplin serta bijaksana.
7. Aktif memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
Pemimpin mempuyai tanggung jawab menciptakan kondisi-kondisi dan
perangsang-perangsang yang memotivasi anggota mencapai tujuan yang ditentukan.
Motivasi atau dorongan dapat berdampak pada perilaku positif yaitu memberikan
semangat kerja ataupun berdampak negatif yaitu tekanan. Gaya kepemimpinan
seseorang sangat berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam mempengaruhi
individu atau kelompok, agar perilaku bawahan sesuai dengan tujuan organisasi,
maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka
sendiri dan permintaan organisasi. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang
mengakui kekuatan-kekuatan penting yang terkandung dalam kepemimpinan suatu
kelompok dan fleksibel dalam pendekatan yang mereka gunakan untuk melaksanakan
tugas-tugas kepemimpinan tersebut yang dapat menyebabkan timbulnya motivasi
yang dapat meningkatkan kinerja bawahannya.
Kepemimpinan transformasional mencakup tiga faktor yaitu:
a.
Charismatic
leadership: pemimpin yang menghormati dan
menginspirasi bawahan.
b.
Individualized
consideration: pemimpin yang memperhatikan dan
mendukung bawahan.
c.
Intellectual
stimulation: pemimpin yang memungkinkan
bawahan untuk meningkatkan dan menyegarkan pemahaman dan kreativitas mereka.
Adapun tugas-tugas seorang pemimpin untuk memajukan perusahaannya
untuk mencapai tujuan, diantaranya yaitu:
Pertama, seorang pemimpin bertugas mengadakan perencanaan
hanya dapat membuat rencana tersebut dengan efektif kalau tujuan dari
organisasi secara keseluruhan sudah diketahui atau ditentukan terlebih dahulu.
Dengan demikian, tujuan itu merupakan dasar pembuatan suatu rencana.
Demikian juga dalam pelaksanaan tugas yang
kedua, yaitu organizing, yakni penyusutan faktor-faktor produksi
sedemikian rupa atau penentuan pembagian pekerjaan dalam perusahaan yang
bersangkutan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga langkah-langkah tersebut
benar-benar dapat merealisasi apa yang menjadi tujuan perusahaan. Dengan kata
lain, aktivitas-aktivitas dari masing-masing bagian sudah dirinci secara
bersama dan sasaran yang dituju benar-benar merupakan langkah-langkah menuju
tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Lebih nyata lagi dalam tugaas pimpinan yang
ketiga, yakni staffing. Pemilihan dan penetapan tugas-tugas dalam
perusahaan haruslah sedemikian rupa sehingga petugas dapat melakukan tugasnya
sebaimana yang sudah ditentukan dalam fungsi organizing. Dengan kata lain,
petugas-petugas dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari dibimbing atau
dipimpin oleh tujuan perusahaan yang bersangkutan atau lebih tegas agi,
petugas-petugas tersebut dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya adalah untuk
tujuan perusahaan.
Seterusnya, perintah-perintah yang diberikan
oleh atasan atau pimpinan kepada bawahannya, tugas directing haruslah
tugas-tugas yang sedikit banyaknya terarah kepada apa yang menjadi objek
perusahaan. Jadi, tujuan perusahaan merupakan alat atau standar bagi mereka
yang mengawasi pelaksanaan tugas-tugas dari bawahan.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Dari
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah kemampuan mempengaruhi bawahan atau kelompok untuk bekerja sama mencapai
tujuan organisasi atau kelompok. Sedangkan kepemimpinan transformasional
mencakup upaya perubahan terhadap bawahan untuk berbuat lebih positif atau
lebih baik dari apa yang biasa dikerjakan yang berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja.
Selanjutnya, Pemimpin mempuyai tanggung
jawab menciptakan kondisi-kondisi dan perangsang-perangsang yang memotivasi
anggota mencapai tujuan yang ditentukan. Motivasi atau dorongan dapat berdampak
pada perilaku positif yaitu memberikan semangat kerja ataupun berdampak negatif
yaitu tekanan. Sehingga pemimpin transformasional berperan
penting untuk menghasilkan suatu hasil yang baik dengan berprilaku sebagai
seorang yang dapat menstimulasi intelektual bawahannya, konsiderasi individul,
memberikan motivasi yang menjadi inspirasi dan pengaruh idelaisme yang kuat
dalam berbisnis syariah.
DAFTAR
PUSTAKA
Bambang
Darmadi, Kepemimpinan, Manajemen, dan Bisnis, Amara Book, Yogjakarta,
2005
Budhy
Munawar Rachman, Islam Pluralis, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004
Hadri Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam,
Gadjah Mada University Press, Yogjakarta, 1993
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan,
Rajawali, Jakarta, 1983
Manullang,
Dasar-dasar Manajemen, Gadjah Mada University Press,Yogjakarta, 2002